ads

Rabu, 07 Desember 2011

suku sunda



BAB III
PEMBAHASAN


3.1. SUKU SUNDA
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Kerena letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini.
3.2. KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan- kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
3.2.1. SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam, Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.
Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong). Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
3.2.2. MATA PENCAHARIAN
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama adalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping Desember 1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.
3.2.3. KESENIAN 
 yaitu : Kirab helaran, Wayang golek,Pencak silat cikalong,
      KIRAB HELARAN
 Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran. Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ; menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan harihari besar lainnya.
      PENCAK SILAT CIKALONG
 Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa Barat dan di seluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini. Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
      WAYANG GOLEK
adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang.
3.2.4. KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
Babad Cerbon,Cariosan Prabu Siliwangi, Carita Ratu Galuh, Carita Purwaka Caruban Nagari, Carita Waruga Guru, Kitab Waruga Jagat

3.2.5. SENI TARI
yaitu : Tari jaipong, Tari merak, Tari topeng, Ketuk tilu, Kuda renggong
      TARI JAIPONGAN
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika.
Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
      KETUK TILU
 Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas.
      TARI MERAK
Dalam sebuah pertunjukan, tari Merak umumnya dimainkan oleh seorang atau beberapa orang penari wanita. Ketika pertunjukan, mereka mengenakan kostum yang penuh warna, seperti merah, kuning, serta hijau. Konon, warna itu menggambarkan pesona warna dari burung merak. Untuk menambah kesan menarik, mereka juga mengenakan selendang yang warnanya senada dengan kostum penari. Selendang itu terikat pada pinggang penari Merak. Ketika dibentangkan, selendang itu tampak seperti sepasang sayap dari seekor burung Merak. Tak pernah terlewatkan, penari Merak juga menggunakan mahkota yang berhiaskan replika kepala burung merak.
      KUDA RENGGONG
Pertunjukan Kuda Renggong dilaksanakan setelah anak sunat selesai diupacarai dan diberi doa, lalu dengan berpakaian wayang tokoh Gatotkaca, dinaikan ke atas kuda Renggong lalu diarak meninggalkan rumahnya berkeliling, mengelilingi desa.

3.2.6. SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
Bubuy Bulan , Es Lilin, Manuk Dadali , Tokecang Warung Pojok
3.2.7. ALAT MUSIK 
 yaitu : Kecapi ,suling, calung,Angklung
      CALUNG
adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la).Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
      ANGKLUNG
adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional
      KECAPI
Alat musik tradisional kecapi merupakan alat musik kelasik yang selalu mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi bukanlah hal gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi membuatnya tidaklah gampang. Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya, kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat baja.
      SULING
Alat musik ini adalah alat musik tiup terbuat dari bambu Tamiang, salah satu jenis bambu yang tipis dan diameter kecil sehingga cocok untuk dibuat seruling, suling Sunda disebut "suling" yang biasa menemani Kacapi, gamelan dan gamelan Tembang Sunda, suara yang dihasilkan sangat unik dan membangkitkan jiwa pendengar, itu karena skala nada seruling.
3.2.8. BAHASA
Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda adalah bahasa yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu bahasa Sunda merupakan bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang merupakan salah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia.
3.2.9 KELUARGA
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarik dari pihak ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan.
3.2.10 PERNIKAHAN
UPACARA ADAT PENGANTIN  SUKU SUNDA merupakan salah satu pilihan calon mempelai yang ingin merayakan pesta pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal dari Sunda. Adapun rangkaian acaranya dapat dilihat berikut ini:
Sawer
Kedua mempelai duduk di penyaweran, yaitu di halaman rumah tempat cucuran air hujan yang jatuh dari atap rumah dengan dipanyungi. Acara ini dipimpin oleh seorang panembang (penyanyi) yang membawakan tembang yang berisikan nasihat-nasihat orang tua bagi kedua mempelai.
Kedua orang tua mempelai menaburi pengantin/nyawer yang bahannya terdiri dari beras kuning, bunga-bungaan, uang kecil/recehan,dan kembang gula yang diperebutkan oleh para tamu; terutama anak-anak. Kemudian dilanjutkan dengan acara :

Meuleum Harupat
Meuleum harupat berarti membakar tangkai bunga pinang kering, dimana api yang menyala kemudian ditiup oleh kedua mempelai yang berarti hambatan, kesulitan dan godaan dalam berumah tangga hendaknya dipecahkan bersama-sama. Setelah itu dilakukan acara:

Nincak Endog
Nincak endog berarti menginjak telur, dimana pengantin pria menginjak telur yang kemudian kakinya akan dibasuh oleh pengantin wanita. Acara ini bermakna pengabdian seorang istri kepada suaminya. Kemudian dilanjutkan dengan acara:

Nincak Songsong
Nincak songsong berarti menginjak songsong, songsong adalah bamboo kecil untuk meniup kayu bakar agar apinya tetap menyala. Setelah itu dilaksanakan acara:

Meupeuskeun Kendi
Kendi adalah tempat air dari tanah liat, kendi tersebut dipecahkan bersama oleh kedua mempelai. Acara ini bermakna sebagai penolak bala dalam rumah tangga. Acara dilanjutkan dengan:

Buka Panto
Buka panto berarti buka pintu, yang bermakna permohonan izin seorang suami kepada istrinya untuk hidup berdampingan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Setelah itu dilaksanakan acara:


Huap Lingkung
Huap lingkung berarti kedua mempelai saling menyuapi senagai perlambang keduanya akan saling mengasihi. Kemudian kedua mempelai disuapi oleh orang tua kedua belah pihak sebagai gambaran kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya dan merupakan suapan terakhir dari orang tua. Pada acara huap lingkung diakhiri dengan rebutan bakakak hayam (panggang ayam) sebagai gambaran bahwa rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan hendaknya dinikmati dan disyukuri bersama-sama.
Setelah usai upacara adat ini dilakukan dengan penerimaan ucapan selamat dan do’a restu dari seluruh keluarga, handai taulan dan para tamu.
Untuk menuju tempat pelaminan pengantin dis13ambut dengan kesenian yang dipandu oleh seorang lengser, lengser inilah yang akan membawa pengantin dan kedua orang tuanya ke kursi pelaminan. Dalam perjalanan menuju kursi pelaminan, dilakasanakan prosesi seni tari dalam bentuk olah payung kebesaran, umbul-umbul yang diiringi oleh para penari. Sesampainya di kursi pelaminan disuguhkan tarian persembahan. Selanjutnya para undangan dipersilahkan untuk memberikan ucapan selamat dan do’a restu kepada kedua mempelai.

3.3 MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT SUKU SUNDA
Berbagai unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan untuk dijadikan model kebudayaan nasional dan kebudayaan dunia tampak tidak mendapat sentuhan yang memadai. Ambillah contoh, berbagai makanan tradisional yang dimiliki orang Sunda, mulai dari bajigur, bandrek, surabi, colenak, wajit, borondong, kolontong, ranginang, opak, hingga ubi cilembu, apakah ada strategi besar dari pemerintah untuk mengemasnya dengan lebih bertanggung jawab agar bisa diterima komunitas yang lebih luas.
Lemahnya budaya baca, tulis, dan lisan ditengarai juga menjadi penyebab lemahnya daya hidup dan mutu hidup kebudayaan Sunda. Lemahnya budaya baca telah menyebabkan lemahnya budaya tulis. Fakta paling menonjol dari semua ini adalah minimnya karya-karya tulis tentang kebudayaan Sunda ataupun karya tulis yang ditulis oleh orang Sunda. Ini juga sebuah fakta yang menunjukkan bahwa orang Sunda mempunyai sifat ramah dan baik hati kepada kaum pendatang dan tamu. Diakui pula oleh etnik lainnya di negeri ini bahwa sebagian besar masyarakat Sunda memang telah menjalin hubungan yang harmonis dan bermakna dengan kaum pendatang dan mukimin. Hal ini ditandai oleh hubungan mendalam penuh empati dan persahabatan tidaklah mengherankan bahwa persahabatan, saling pengertian, dan bahkan persaudaraan kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara warga Sunda dan kaum pendatang.

Perkenalan pribadi, pembicaraan dari hati ke hati, gaya dan ragam bahasa (termasuk logat bicara), cara bicara (paralinguistik), bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara menyapa, cara duduk, dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan akan turut memengaruhi berhasil tidaknya komunikasi antarbudaya dengan orang Sunda. Pada akhirnya dibalik sifat ramah, dan baik hati orang Sunda, sebenarnya masih sangat kental sehingga hal ini menjadi penunjang di dalam terjalinnya sistim interaksi yang berjalan harmonis.
3.3.1. STRATIFIKASI
SUKU SUNDA Masyarakat Jawa Barat, yaitu masyarakat Sunda, mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat. Nilai individu sangat tergantung pada penilaian masyarakat. Dengan demikian, dalam pengambilan keputusan, seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll., seseorang tidak dapat lepas dari keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya.
3.3.2. KOMUNIKASI VERTIKAL
Hubungan seseorang dengan orang lain dalam lingkungan kerabat atau keluarga dalam masyarakat Sunda menempati kedudukan yang sangat penting. Soalnya, hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain akan menentukan kedudukan seseorang dalam struktur kekerabatan keluarga besarnya, menentukan bentuk hormat menghormati, harga menghargai, kerjasama, dan saling menolong di antara sesamanya, serta menentukan kemungkinan terjadi-tidaknya pernikahan di antara anggota-anggotanya guna membentuk keluarga inti baru.

























BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sunda memiliki kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku lain. Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik dari segi agama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain sebagainya.
Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya. Dengan membuat makalah suku Sunda ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan suku Sunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.









DAFTAR PUSTAKA

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung.



http://roron.wordpress.com 

2 komentar:

  1. Dear groom & bride to be.. Cari gedung pernikahan di bandung dan di tengah kota? Ga mau ribet urusin pernikahan? Punya konsep pernikahan yang ELEGANT & MEWAH? HIS Wedding & Organizer solusinya. Karena kami menghadirkan Gedung Convention Hall Rasa Hotel yang FULL CARPET & FULL AC yaitu BALAI SARTIKA CONVENTION HALL. Kita menyediakan PAKET ALL IN PACKAGE agar lebih praktis dan bekerjasama dengan VENDOR TERNAMA DI KOTA BANDUNG. PAKET SUDAH TERMASUK: 1. Wedding Consultant 2. 8 Wedding Organizer Fasilitas :
    1. Venue FULL CARPET di Balai Sartika Convention Hall - AC Central | Standing AC | FAsilitas gedung sudah tercover
    2. Catering - Bebas memilih Vendor
    3. Dekorasi All Area - Bebas memilih Vendor
    4. Paket Make Up & Busana - Bebas memilih Vendor
    5. Dokumentasi Prewed-Siraman&Pengajian-Akad-Resepsi - Bebas memilih Vendor
    6. Music Entertainment - Bebas memilih Vendor
    7. Upacara Adat - Bebas memilih Vendor
    8. MC Akad-Resepsi
    9. Acara Adat Siraman & Pengajian
    10. Wedding Organizer (WO)
    11. BONUS COFFEE BREAK

    Mau tanya-tanya boleh langsung hubungi Zulfa 089611648377 (Fast Respon)

    BalasHapus